Arus globalisasi seakan – akan
telah mengenggam dunia dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
perkembangan jaman saat ini. Globalisasi juga membawa hawa yang memunculkan
suatu sifat serba cepat dan instan, sehingga tanpa tidak disadari kita yang
hidup di abad 21 ini telah terjun didalamnya. Masyarakat yang ada di seluruh
dunia pun menjadi saling tergantung pada semua aspek kehidupan, baik secara budaya,
ekonomi, ideologi, agama maupun politik. Globalisasi sendiri dapat diartikan
sebagai proses yang menghasilkan dunia tunggal. Artinya, masyarakat di seluruh
dunia menjadi saling tergantung pada semua aspek kehidupan, sehingga
mengakibatkan adanya saling ketergantungan yang benar – benar telah mengglobal.
Globalisasi memiliki hubungan
dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa serta antar
manusia di seluruh dunia melalui perdangangan, investasi , perjalanan, dan
bentuk – bentuk interaksi yang lain sehingga batas – batas suatu negara menjadi
semakin sempit. Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah
proyek yang diusung oleh negara – negara adikuasa, sehingga bisa saja orang
memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Era globalisasi yang
ditandai dengan membanjirnya arus tekhnologi informasi ini menjadikan kehidupan
sebagian besar masyarakat mengarah kepada hal yang bersifat materialis –
liberalis dan berujung pada gaya hidup hedonis berbasis peradaban Barat. Hal tersebut
dapat berimbas pada kehidupan pribadi yang terkoyak – koyak dan tatanan sosial
yang hancur berkeping – keping.
Fenomena globalisasi telah
menampakkan dua wajah yang berbeda, hal ini
dapat dilihat dari dampak negatif dan dampak positif dari globalisasi
itu sendiri. Dampak negatif yang sudah
terlihat jelas sekarang ini adalah budaya konsumerisme dan adanya produk –
produk yang berasal dari luar atau barat telah menjamur di dalam kawasan lokal.
Misalnya saja di Indonesia sendiri telah banyak terdapat produk – produk yang
berasal dari luar negeri seperti Mc Donald, KFC, Pizza Hut, A & W, Coca –
Cola, Pepsi, dll. Adanya produk – produk
dari luar tersebut tanpa tidak disadari telah melahirkan budaya konsumerisme
terhadap masyarakat yang ada di Indonesia ini. Jika kita memperhatikan secara
lebih mendalam lagi utamanya di kota – kota besar sekarang ini keadaannya
semakin hari semakin sama misalnya saja dimana – mana terdapat gedung – gedung
megah yang jaraknya antara satu dengan yang lainnya lumayan cukup dekat, gedung
tersebut tidak lain merupakan pusat perbelanjaan yang biasa kita sebut mall. Di
dalam mall tersebut juga masih terdapat produk – produk yang berasal dari luar
negeri, seperti Matahari, Dunkin Donats, Bread Talk, dsb. Berbagai contoh
tersebut sudah jelas menggambarkan bahwa globalisasi telah mendunia dan secara
universal ataupun menyeluruh telah menghipnotis para konsumen untuk berlomba –
lomba adu gengsi di jaman modern ini.
Pada jaman sekarang ini masyarakat
juga cenderung mengandalkan perkembangan tekhnologi dan alat – alat komunikasi
seperti hp, komputer, laptop, ipad, internet, dll. Hal tersebut secara tidak
langsung telah dimanfaatkan oleh sebagian besar bisnisman untuk mempengaruhi
lifestyle masyarakat agar membeli produknya. Dari dampak negatif yang
ditimbulkan dengan adanya globalisasi yang terjadi di dunia utamanya di
indonesia sendiri tanpa tidak disadari telah melahirkan empat golongan
kapitalis global yaitu Executive ( manajer ), pejabat – pejabat ( pengelola ),
profesional politik dan para pecinta fashion. Disisi lain adapun dampak positif
dari globalisasi itu sendiri yaitu sistem pemerintahan yang dijalankan saat ini
lebih demokratis dan terbuka, terbukanya pasar internasional sehingga
meningkatkan kesempatan kerja dan devisa negara, selain itu kita dapat meniru
pola berpikir yang baik seperti dalam perkembangan tekhnologi saat ini, dengan
cara mengambil sisi positifnya dan menggunakan internet secara baik dan benar
sesuai dengan aturan.
Pengaruh yang ditimbulkan dari
globalisasi tersebut utamanya pengaruh yang bersifat negatif cepat ataupun
lambat harus ditemukan jalan keluarnya agar masalah yang timbul dari
globalisasi dapat dieliminir. Jalan keluar yang dimaksud yaitu dengan
menerapkan Corporate Social Responbility ( Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ).
Mengapa demikian ? Karena dengan adanya CSR diharapkan perusahaan – perusahaan
yang ada di kawasan lokal dapat bersaing dengan perusahaan – perusahaan asing
yang sebagian besar telah berdiri di wilayah Indonesia ini. Dengan adanya CSR ,
kita menjadi lebih memahami bagaimana agar produk dalam negri atau yang berasal
dari lokal dapat mempunyai kemampuan untuk menjadi produk nomor satu. Corporate
Social Responbility juga tidak terlepas dari adanya komponen man ( manusia ).
Keberadaan komponen ini sangat penting , karena tanpa adanya manusia yang
mempunyai SDM dan skill yang baik serta mumpuni maka tak ayal negara kita ini
akan tergerus arus globalisasi dan ketinggalan jaman. Adanya SDM yang baik
dalam menerapkan CSR ini dapat berdampak pada arah yang lebih positif, karena
CSR lebih menekankan manusia untuk tidak hidup seraca hura – hura dalam artian
hedonisme dan untuk menekan budaya konsumerisme yang telah mendarah daging pada
jaman sekarang ini.
Manusia dalam CSR ini merupakan
faktor yang tidak dapat dipisahkan, karena tanpa adanya manusia tujuan – tujuan
yang akan dicapai untuk dapat bersaing dipasar internasional tidak dapat
tercapai secara maksimal. Tentunya manusia disini dituntut untuk menciptakan
suatu inovasi – inovasi baru yang sesuai dengan perkembangan jaman agar
produknya dapat diminati oleh pasar lokal maupun pasar global. Dalam hal ini
manusia secara tidak langsung ikut berlomba – lomba agar kemampuannya dalam
mengelola suatu perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial yang tinggi (
CSR ) dapat bersanding dengan perusahaan – perusahaan yang berasal dari luar.
Hal tersebut dapat terwujud jika antara
manusia yang satu dan manusia yang lainnya saling bertanggung jawab dengan
memanfaatkan modal atau kekayaan yang
dimilikinya ( investasi ) dikelola secara jujur. Dengan adanya kerjasama
tersebut maka masalah – maslah sosial yang timbul dari adanya globalisasi dapat
diatasi satu persatu.
Kita sebagai masyarakat Indonesia
juga harus turut andil dalam pembangunan yang ada di negara kita ini baik dalam
bidang pendidikan, ekonomi, budaya maupun politik . Misalnya saja kita harus
mengenggam teguh sikap nasionalisme dan cinta tanah air dengan menggunakan
produk dalam negri. Selain itu kita harus bisa menyerapkan budaya – budaya yang
masuk di negeri kita ini dengan membuang sisi negatifnya dan mengambil sisi
positifnya, misalnya dalam penggunaan alat komunikasi, internet dan gaya
berpakaian. Dengan melakukan hal tersebut, maka kita sebagai warga Indonesia dapat
terus maju dan berkembang di tengah – tengah arus globalisasi dengan tetap
memegang teguh rasa nasionalisme kita dan tidak meniru budaya – budaya barat
yang telah masuk di negeri ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar